Tragedi Pasta

Kucing nulis ini malam takbiran, lol.

Happy Eid Mubarak 2019!

Nyaris setahun ga update, haha. Kemaren baca-baca beberapa entri lama, dan sepertinya it wouldn't hurt to add something new.

Gw baca itu prologue K.B. Investigations dan... whew. *lap keringat*

Tujuannya memang cuma just for fun, cuma setelah nyaris setahun banyak nulis karena urusan RP, gw bisa mengatakan bahwa kemampuan storytelling Kucing bertambah sedikit, hahaha. Prologue itu menderita sindrom terlalu banyak 'tell' dan tidak banyak 'show'. Masuk akal ga? Terlalu banyak penjelasan, bukannya malah ditunjukkan dengan action gitu. Well, I'm happy I know my mistakes now. Chapter itu tidak akan kemana-mana, sebagai pengingat kepada Kucing sendiri.

Baiklah, lanjut. Gw udah lama nggak nulis-nulis panjang gini pake Bahasa Indonesia, jadi rasanya gimana gitu. Perlu beberapa saat buat diganti perseneling-nya :')

Kucing akan bercerita tentang kejadian beberapa hari lalu.

Jadi gw mau bikin pasta ceritanya. Ya, Kucing dengan kemampuan masak yang setara dengan anak 5 tahun ini mencoba masak karena lagi gaada nasi di kos. Keajaiban, sungguh. Niat masak pun ngumpulinnya harus konsultasi dengan 7 bidadari dan hantu kos melalui oujia board (ini bohong).

Gw rebuslah pastanya. Pasta alfabet. Kecil-kecil gitu. Gw rebusnya di panci yang satu gagang panjang itu lho. Saucepan apa gitu namanya, tapi versi murah. Gagangnya kayu, bundar. Semua saucepan di kos gw agak goyang gagangnya, dan gw udah merasa itu sudah biasa.

Begitu matang, gw angkat pancinya ke wastafel. Di kos gaada saringan, jadi buang air rebusannya harus manual tanpa saringan. Perlu maneuver tertentu--of course, gw udah biasa. Lebih lagi pasta yang ini kecil, jadi harus pelan-pelan. Gw miringin lah itu panci, dan airnya keluar dikit-dikit.

Namun tiba-tiba gagang panci berputar, badan pancinya oleng dan pasta gw tumpah ke dalam wastafel, menyisakan hanya sesendok di dalam panci. Gagangnya lepas, sodara-sodara.

Gw terdiam.

Mata gw lekat ke pandangan menyedihkan di depan gw berupa tumpukan pasta di dalam wastafel. Banyak yang masuk lubang saluran juga.

Lalu terdengar suara kaki turun tangga, dan gw panik.

Apa yang harus gw lakukan? Ambil pastanya dan rebus kembali? Dalam situasi normal (gatau normalnya bagaimana), gw bakal melakukan itu. Tapi gw terlanjur merasa dipermalukan oleh gagang panci tersebut. Pastanya kecil, jadi terpaksa harus pakai tangan, dan gw ogah makin dipermalukan lagi dengan ngambil pasta satu-satu dengan tangan seperti rakun di tempat sampah. Lebih parah lagi kalau gw kepergok korek-korek wastafel demi pasta--

Akhirnya gw buang pastanya dan rebus lagi.

Jadi, kesimpulan dari cerita ini adalah bahwa Kucing sangatlah tidak cocok dengan habitat dapur.

Baiklah, begitu saja lolol. See yall soon, hopefully!

Have a wholesome day,
Kucing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebi Selfie Drawing

KeBi Male Version

Direktur Mun