Sableng, Kucing Sableng.
Yak! Halo. Saya adalah dewa kematian. Hari ini
saya dijadwalkan untuk muncul di pintu jamban anda, mengambil nyawa anda, lalu
bikin ketupat. Janurnya diganti pake daleman anda. Nggak percaya? Bagus,
berarti anda masih waras.
Oke, ulang. Sekali lagi halo. Saia Sableng.
Kucing Sableng.
Panggil aja saia Kucing. Kaget? Ternyata ada
kucing yang bisa ngetik sodara”. Tenang saja, anda masih waras (kayaknya, lho,
ya). Saia ini (kayaknya, sih) manusia. Saia masih jalan pake dua kaki. Bedanya,
mata saia ada empat. Ajib? Ajiiiib.
Kenapa, sih, namanya Kucing Sableng?
Plis dong ah. Itu nama gaul. Nama gaul di
dunia antah berantah. Setara dengan Arnold Swesenegerblablah atau Benedict
Cumberbatch. Kalian tidak mengerti! Oke, nggak.
Entah karena sedikit salah gaul atau apa, tapi
banyak yang manggil gue kucing. Yah, gue emang suka kucing, sih. Suka banget,
apalagi kalo pake sambel terasi. Mantap. Pokoknya, gue terkenal dengan
panggilan ini. Oke, coret bagian ‘terkenal’, tapi, iya—nickname gue itu Kucing.
Kalo bukan kucing, palingan Niko. Atau Kori. Atau Kaoru. Jangan tanya soal
banyaknya nama gue ini. Pokoknya jangan. Ga bakal habis soalnya.
Nah, kalo ‘sableng’ beda lagi ceritanya.
Gue dulu penggemar Wiro Sableng. Gue gabisa
bedain namanya Wiro Sablem atau Sableng, tapi biarlah. Keren. Lagunya bisa
diganti; ‘Kucing, Kucing Sableng. Kucing, Kucing gendeng.’
Sip. Gaul banget.
Percaya atau tidak (percaya aja, deh. Nih gue
kasih goceng biar percaya), gue adalah bagian dari sebuah kebun binatang. Kebun
binatang tersebut bernama... Kebun Binatang.
Jangan ketawa. Itu nama keren. Jangan ketawa,
gue bilang! Itu lo nyengir! Woi! WOI! *ngambil golok*
...Oke, maap. Ehem.
Singkat saja menjadi KeBi. Pengucapan terserah
anda. Boleh Kebi (e seperti ‘enak’) atau Kebi (e seperti ‘elang’). Keduanya
sama saja.
Penghuni Kebi bukan cuma saia, tentunya. Biar
Kucing urutkan dari yang paling tua. Kelinci, Beruang, Ikan, Lumba”, Ayam,
Gurita, Kucing, lalu Ms. D. That makes Kucing the second youngest, much to it's misery. Yang merasa, jangan marah dibilang tua. Jangan
ngambek.
Yah, biarkan saja mereka memperkenalkan diri
masing”. Saia bisa saja, sih bikin daftar dan penjelasannya soal Kebi biar
gaul, tapi Kucing sedang terkena demam malas. Hehe. Maap. Jangan goreng kucing
ini.
Baiklah, untuk saat ini segini dulu. I’ll be
back. Kucing will be back. Waspadalah, waspadalah.
#poof
Komentar
Posting Komentar